8/27/2009

Tarawih Ngantuk, Tanda Shalat Tak Khusyuk


"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya." (Al-Mu'minun [23]: 1-2)

Sering ngantuk ketika shalat tarawih? Selain faktor kekenyangan pas berbuka, itu juga karena sudah salah start ketika hendak melaksanakan shalat. Niat yang setengah hati ketika menunaikannya, wudhu yang tidak sempurna pelaksanaanya, serta kehilangan ruh kekhusyukan ketika melakukan shalat adalah salah satu pangkal penyebabnya.

Padahal, shalat merupakan kewajiban pertama yang diperintahkan kepada umat ini, dan juga wasiat terakhir yang diberikan oleh Sang Nabi kepada mereka. Ia juga yang terakhir akan lenyap dari umat ini dan yang pertama-tama ditanyakan dari setiap hamba mengenai amalnya ketika kiamat nanti. Karena shalat merupakan tiang Islam, maka tiada ada lagi agama Islam ini jika shalat itu sudah tidak ada.

Sesuai dengan perintah Allah pada ayat di atas, bahwa shalat terbaik adalah yang disertai dengan kekhusyukan. Lalu, apakah khusyuk itu? Menurut syara', khusyuk dalam shalat adalah kelembutan hati dan ketenangan pikiran, hilangnya keinginan buruk yang bersumber dari mengikuti hawa nafsu, serta ketundukan hati sepenuhnya kepada Allah.

Lalu, seberapa penting kekhusyukan dalam shalat? Kekhusyukan dalam shalat menjadi penting, karena merupakan:

• Bentuk komitmen nyata dalam melakukan ketaatan kepada Allah dan meninggalkan kemaksiatan.
• Keadaan di dalam hati yang tenang, yang diperlihatkan oleh anggota badan dalam bentuk ketenangan dan kekhidmatan.
• Perasaan hati akan keagungan Allah dan menghadirkan keagungan-Nya di dalam jiwa.
• Berdirinya hati di hadapan Allah dengan tunduk dan merendah.
• Terpancarnya cahaya pengagungan di dalam hati dan padamnya api syahwat dan syubhat.
• Menerima dan tunduk kepada kebenaran, sekalipun hal itu berlawanan dengan hawa nafsu dan keinginan.

Imam Ahmad, dalam kitabnya Ash-Shalâh, mengatakan, "Waspadalah untuk bertemu Allah, sementara Anda tidak memiliki bobot keislaman, karena bobot keislaman di dalam hatimu itu sesuai dengan bobot shalat di dalam hatimu."

Oleh karena itulah, sebagian fuqaha memasukkan kekhusyukan dalam shalat ini sebagai bagian dari fardhu-fardhu shalat. Karena mereka mendudukan kekhusyukan itu dalam arti kehadiran hadi di dalam menunaikan shalat. Yang benar adalah bahwa kekhusyukan itu merupakan sesyatu yang menambah nilai kehadiran hati. Sebab, bisa jadi hati seseorang itu hadir, akan tetapi ia tidak khusyuk. Karena khusyuk merupakan bagian dari sunnah shalat.

Oleh karena itu pula, disyariatkannya kekhusyukan dalam shalat adalah dalam rangka mengembalikan hamba kepada bentuk asalnya. Yaitu merendah dan tunduk kepada Allah, agar ia selalu mengenal hak Rabbnya yang menjadi kewajiban atas dirinya, yang berupa pengangungan dan pemberian pujian dengan segala bentuk sanjungan.

Jadi, jika hati khusyuk, maka akan khusyuk pula pendengaran, penglihatan, wajah, dan seluruh anggota tubuh yang lainnya. Serta segala yang muncul darinya, termasuk juga ucapan. Subhanallah... sebuah keberuntungan yang tidak hanya bersifat ukhrawi, tapi juga duniawi bukan?

Bagaimanakah meraih semua kenikmatan itu? Tak perlu berpusing kepala mencari caranya. Karena buku ini akan membantu Anda meraihnya. Jelas, dan tidak bertele-tele penyampaiannya. Sejelas kekhusyukan yang akan Anda peroleh ketika selesai mempraktikan tips-tipsnya. Karena memang, inilah buku yang berisi tentang tips agar shalat Anda menjadi khusyuk.

Maka, jika Allah sendiri yang telah menggaransi bahwa kita adalah hamba yang beruntung manakala melakukan shalat dalam keadaan khusyuk, lalu, masih tidak inginkah kita meraihnya?

Ijinkan buku ini membantu Anda. Dan tarawih pun, gak bakalan ngantuk lagi.... ;)

1 komentar:

Obat keputihan Herbal mengatakan...

terima kasih informasi dan tipsnya semoga bermanfaat.

Posting Komentar