Ya Allah Engkau tahu
Hati-hati ini telah
Berkumpul dalam cinta-Mu
Bertemu dalam taat-Mu
Menyatu menolong dakwah-Mu
Berjanji perjuangkan syariat-Mu
Maka eratkan ikatannya
Dan abadikan cintanya
Tidak ada penjelasan historis tentang suasana yang melatari Imam Syahid Hasan Al Banna saat menulis potongan doa itu. Ia menyebutnya Wirid Pengikat. Pengikat hati. Hati yang sedang dibangunkan untuk memikul beban kebangkitan umat. Beban mereka berat. Jumlah mereka sedikit. Musuh mereka banyak. Jadi mereka butuh landasan yang kokoh dan pengikat yang kuat. Landasannya adalah iman. Pengikatnya adalah cinta.
Cinta menjalin jiwa-jiwa mereka dalam kelembutan yang menyamankan: maka setiap mereka adalah pernadani sutera yang empuk, setiap orang dengan tipenya bisa duduk santai di situ. Cinta mereka selalu mampu menampung semua bentuk perbedaan: ada kebebasan berpendapat tapi tidak ada sikap yang melukai, ada keterbukaan tapi objektivitas tetap di atas segalanya. Cinta melahirkan pertanggungjawaban: setiap mereka selalu bertanya tentang sejauh mana mereka mampu mempertanggungjawabkan sikap mereka di depan Allah?
Tapi cinta juga melahirkan kelembutan: maka prbedaan-perbedaan mereka terkelola dalam etika yang menyamankan jiwa. Karena setiap pembicaraan mereka selalu berujung amal. Beban. Perbedaan diantara mereka tidak akan mengubah situasi mereka, seperti kata Iqbal, sebagai sapu lidi yang diikat cinta untuk membersihkan kehidupan.
Tapi cinta juga memberi mereka energi. Para pemikul beban kebangkitan itu pastilah akan menempuh jalan perjuangan penuh liku dan pendakian. Pada setiap satu jarak waktu dan tempat beban mereka bertambah. Mereka pasti mengalami penuaan dini, seperti kata Rasulullah saw: "Surat Hud dan saudara-saudaranya telah mengubankan rambutku." Kalau bukan dengan energi yang dahsyat, siapakah yang sanggup mendaki gunung sembari memikul beban? Dan cintalah sumbernya.
Energi cinta memicu mereka untuk bergerak dan bertumbuh dalam tempo yang cepat. Tapi ikatan cinta mengatur irama mereka dalam keserasian yang indah. Itu sebabnya mereka kuat. Nyaman. Dan abadi. Jadi biarkan Sang Imam mengumumkan kembali dia cintanya:
Maka eratkan ikatnnya. Dan abadikan cintanya?
~ Anis Matta ~
- Homemain page
- Aboutthe author
- Contact ussay hello
- Subscribe to RSSkeep updated!

8/24/2009
Categories
- Buku Islam Bermutu (1)
- Materi Kultum (15)
- Serial Cinta Anis Matta (18)
- Serial Kepahlawanan Anis Matta (11)
- SMS Islami (2)
Blog Archive
-
▼
2009
(50)
-
▼
Agustus
(50)
- Tarawih Ngantuk, Tanda Shalat Tak Khusyuk
- Koleksi Sms Ucapan Selamat Menyambut Bulan Suci Sh...
- koleksi sms ucapan selamat lebaran – sms puasa – s...
- Lupa dan Motivasi yang Lemah
- 2 Parameter pada 2 Kehidupan
- Bertemu yang Dicinta
- Meraih Derajat Tertinggi
- 13 Alasan Agar Sholat Lebih Khusuk
- Membangun Peradaban
- Tehnik Menghafal dan Murajaah Al Quran
- Iman yang Haq
- Pentingnya Menghafal dan Memahami Al Quran
- Membiasakan Berbuat Baik
- Doa Pembuka
- Berdoa di Bulan Ramadhan
- Tiga Nasehat
- 3 Cara Allah SWT Mengawasi
- Lima Konsekuensi Menjadi Muslim
- Mata Air Keluhuran
- Rahasia Keajaiban
- Kekuatan Perubahan
- Perang dan Cinta
- Sepenggal Firdaus
- Negeri Cinta
- Doa Cinta Sang Imam
- Panggilan Belahan Jiwa
- Sayap yang tak Pernah Patah
- Pesona Sang Nabi
- Kuasa dan Cinta
- Pekerjaan Orang Kuat
- Indahnya Memberi
- Indahnya Memberi
- Seni Memperhatikan
- Semangat Penumbuhan
- Merawat Dengan Kebajikan
- Melindungi Dengan Keberanian
- Mencintai Itu Keputusan
- Cinta Dan Kimia Jiwa
- Pesona Kematangan
- Pengantar Taufiq Ismail
- Pesan Untuk Orang-Orang Biasa
- O, Pahlawan Negeriku
- Naluri Kepahlawanan
- Keberanian
- Kesabaran
- Pengorbanan
- Kompetisi
- Optimisme
- Pekerjaan Besar dan Pekerjaan Kecil
- Vitalitas
-
▼
Agustus
(50)
2 komentar:
Sip2..sip.. makasih mas. Mampir2 sapa tau kapan2 membutuhkan jasa translate indonesia inggris
informasi dalam blog ini sangat bermanfaat, isinya sangat inovatif dan kreatif. saya baru menemukan jawaban dari unek-unek yang selama ini membuat saya bingung. makasih ya informasinya!!
Posting Komentar